Kulit/leather, merupakan bahan yang unik, tahan lama serta mudah diolah untuk dijadikan berbagai jenis kerajinan dari masa ke masa.
KULIT SAPI UNTUK KERAJINAN
Maka tak heran bila sejak zaman dahulu, bahan kulit khususnya kulit sapi sudah banyak digunakan menjadi berbagai macam produk seperti :
– pakaian (jaket, celana, topi)
– alas kaki (sepatu, sandal)
– alat bawa (tas, dompet)
– produk rumah tangga (tempat tisu, alas meja dsb)
KEUNGGULAN BAHAN KULIT ASLI/GENUINE LEATHER UNTUK KERAJINAN
Kulit sapi asli atau yang juga dikenal dengan istilah
genuine leather menjadi favorit untuk membuat berbagai produk kerajinan karena beberapa keunggulan yang dimilikinya, antara lain :
1. Bahan kulit sapi asli tahan terhadap cuaca, sehingga cocok untuk dijadikan pakaian.
Saat cuaca dingin, kulit akan menghangatkan tubuh pemakainya, sementara di cuaca panas produk kulit asli akan sejuk, mungkin kita akan berkeringat namun tidak membuat pengguna merasa gerah/sumuk/panas dibanding ketika menggunakan jaket bahan kulit imitasi/campuran plastik.
2. Bahan kulit sapi asli memiliki warna yang semakin baik saat digunakan dalam waktu yang lama
Kalau kulit imitasi akan cenderung mengelupas/pecah/rusak saat digunakan dalam durasi waktu yang lama, kulit sapi asli justru akan semakin matang atau memiliki tekstur warna yang kuat. Selain itu permukaannya juga menjadi lebih lembut dan nyaman digunakan (Kalau sepatu akan semakin mengikuti bentuk kaki penggunanya, oleh karena itu sepatu kulit semakin lama dipakai biasanya akan semakin nyaman)
3. Bahan Kulit Sapi Asli memberikan kesan mewah/lux pada produk yang dihasilkan
Tidak dapat dipungkiriri, bahwa produk kulit asli mampu menampilkan kesan mewah dan mahal pada produk yang dihasilkan. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh karakter alami yang unik pada setiap kulit asli. Tidak hanya itu jenis kulit yang sama namun melalui proses penyamakan yang berbeda akan menghasilkan kualitas hasil akhir yang berbeda juga.
biffold wallet honey koleksikikie
TIPS MERAWAT PRODUK KULIT SAPI AGAR AWET
untuk perawatan kita bisa mengoleskan krim pembersih kulit sejenis lotion pada permukaannya. Namun apabila tidak punya pembersih kulit, mengelap dengan lap kering lalu mengangin-anginkan produk kulit yang kita miliki juga sudah membantu memperpanjang umur produk kulit yang kita miliki. Proses menjemur ini sangat penting untuk menghindari tumbuhnya jamur. terutama bila produk tersebut disimpan di udara yang lembab.
JENIS KULIT SAPI UNTUK KERAJINAN BERDASARKAN PROSES PENYAMAKAN-NYA
Selembar Kulit Sapi (rawhide) yang diambil saat pemotongan hewan, tidak bisa serta merta kita gunakan untuk diolah menjadi berbagai produk kerajinan. Kulit sapi basah ini harus diproses terlebih dulu menjadi kulit sapi siap pakai yang biasa kita temui di toko yang menjual lembaran kulit. Hal ini karena kulit mentah yang basah tadi bersifat labil, mudah rusak, membusuk akibat proses kimia atapun ditumbuhi bakteri (proses kerusakan biologi). Melalui penyamakan, kulit yang labil ini diproses menjadi kulit stabil atau yang biasa disebut juga sebagai produk kulit tersamak (leather).
Kalo baca dari kumpulan artikel tentang kulits dan serta hasil diskusi dengan teman-teman sesama pengrajin kulit, ada beberapa jenis teknik penyamakan kulit yang populer di masyarakat yakni:
– PROSES PENYAMAKAN NABATI
Vegetable-tanned leather (Kulit Vegtan Kecoklatan)
Proses penyamakan ini dikenal juga dengan nama proses penyamakan nabati, karena menggunakan bahan baku yang ditemukan pada tanaman seperti : kayu, daun, buah, dan akar. Kulit vegtan memiliki tekstur yang tebal dan kuat. Semakin lama disimpan kulit jenis ini akan memiliki warna yang semakin matang. Namun kulit jenis vegtan cenderung rentan terhadap air (mudah berubah warna lebih gelap kalau ketumpahan benda cair).
Jenis kulit vegtan paling cocok untuk digunakan dalam pembuatan kerajinan ikat pinggang, dompet, sampul buku (produk yang membutuhkan kulit yang tebal).
SIEGE LEATHER WORKS, salah satu suplier kulit vegtan yang melayani pembelian secara online.
– Rose-tanned leather
Pada proses ini minyak tumbuhan yang digunakan adalah minyak bunga mawar murni atau dikenal dengan istilah rose otto ( yaitu : minyak suling dari kelopak mawar tanpa tambahan zat atau bahan kimia lain) Keunggulan kulit jenis ini adalah memiliki keharuman alami bunga yang segar.
Kulit jenis ini disebut sebagai jenis kulit yang paling berharga dan termahal yang ada di muka bumi, sehingga jarang digunakan untuk kerajinan.
Namun proses ini sudah tidak populer, karena sulitnya menemukan minyak air mawar dalam jumlah besar, serta lamanya proses penyamakaa yang dilakukan untuk mengolah selembar kulit. Belum lagi proses pengerjaannya membutuhkan tenaga kerja yang relatif banyak, sehingga dirasa kurang efektif dan efisien.
– PROSES PENYAMAKAN HEWANI
Brain tanned leathers
adalah proses menyakan kulit yang menggunakan material bahan baku berupa minyak emulsi yang berasal dari hewan (otak hewan). Nahan kulit yang disamak dengan metode ini umumnya memiliki tekstur lembut dan gampang dibersihkan/dicuci.
– PROSES PENYAMAKAN KIMIAWI
Proses penyamakan menggunakan zat kimia banyak digunakan dalam industri karena dirasa lebih efisien, cepat dan mudah. Namun beberapa bahan kimia tidak bisa didapatkan secara bebas, sehingga metode ini tidak digunakan oleh industri penyamakan rumahan.
1. Chrome-tanned leather (Kulit Krom Kecoklatan)
Proses penyamakan jenis ini paling populer digunakan di pabrik, menggunakan bahan baku utama kromium sulfat dan garam kromium lainnya.
Hasilnya, kulit yang tersamak akan berwarna kecoklatan dengan tekstur yang lebih kenyal dan lentur (dibanding jenis vegtan yang relatif lebih kaku). Gradasi warna yang dihasilkan bisa berbeda dengan komposisi kromium sulfat yang berbeda.
Metode ini relatif mudah dan cepat, karena hanya membutuhkan waktu 1-2 hari untuk menyelesaikan proses penyamakan. Namun limbah yang dihasilkan dari proses penyamakan ini tidak mudah diuraikan, sehingga bisa memberi dampak negatif pada lingkungan sekitar.
Kulit Chrome banyak dijumpai di pasaran dan sering digunakan dalam berbagai produk kerajinan kulit.
2. Alum-tanned leather
adalah proses penyamakan yang menggunakan garam aluminium dicampur dengan berbagai pengikat dan sumber protein, seperti tepung dan kuning telur. Namun banyak juga yang menganggap teknik ini tidak termasuk dalam metode penyamakan, karena tidak menggunakan asam tannic. Kondisi ini menyebabkan kulit jenis ini mudah rusak saat direndam dalam air dengan durasi waktu yang lama.
4. Synthetic-tanned leather
proses penyamakan sintetis menggunakan bahan baku berupa polimer aromatik seperti jenis novolak atau Neradol. Kulit yang dihasilkan dalam proses ini berwarna lebih terang (nyaris putih).
INFO TAMBAHAN
Kulit mentah/rawhide kadang diproses juga dengan cara yang sederhana untuk penggunaan pembuatan alat musik, seperti drum, bedug, rebana.
Proses pembuatannya kurang lebih :
– Kulit mentah diiris terlebih dahulu sesuai ketebalan yang diinginkan menggunakan pisau khusus.
– Kemudian kulit ini direndam dalam air kapur atau air detergen untuk membunuh bakteri/kuman,
– Lalu kulit ini direnggangkan menggunakan frame/bingkai khusus ketika dikeringkan agar tidak berkerut dan menghasilkan permukaan yang memiliki ketebalan serupa.
Setelah kering, rawhide bisa diaplikasikan menjadi bahan baku pembuatan alat musik. Bila dibandingkan dengan jenis kulit tersamak lainnya, tekstur yang dihasilkan dalam proses ini relatif lebih kaku dan lebih rapuh daripada jenis kulit tersamak lain. Semakin tebal kulit yang digunakan, suara yang dihasilkan akan lebih bagus/keras, disamping itu alat musik juga relatif lebih awet/tidak mudah jebol.
foto : http://photo.liputan6.com by Faizal Fanani
http://koleksikikie.com/2017/02/kulit-sapi-untuk-kerajinan/